Silahkan Search di Blog Ini

Jumat, 08 April 2011

Bidang Pekerjaan

Sebagai anak Sekolah, apa lagi tentunya anak sekolah menengah kejuruan haruslah mempunyai skill di bidang yang ditekuninya
perlu anda ketahui bahwa penggangguran saat ini sangat banyak di jakarta yang di sebabkan oleh minimnya lapangan tenaga kerja
jadi maksud saya disini adalah jangan lah anda berpaku kepada perkerjaan anda, karna belum tentu perkerjaan itu akan tetap bersama anda, mulailah dengan kegiatan berwira usaha : seperti contoh membuka lapak tambal ban jika anda dulunya/anda mempunyai skill di bidang otomotif selain itu kegiatan berwira usaha ini dapat mengurangi tingkat penangguran yang ada
jadilah anda seorang yang bisa mengubah diri sendiri dan orang lain

Minggu, 20 Maret 2011

Tips Merawat Busi

BUSI menjadi kunci penting bagi dapur pacu kendaraan. Jika ngambek, perangkat mesin secanggih apa pun takkan bekerja. Sebenarnya, cara perawatan busi cukup mudah. Sebab, posisinya mudah dijangkau.

Langkah awal adalah melepas busi dengan kunci busi. Umumnya, setiap kendaraan memiliki tipe kunci berbeda. Jangan sekali-kali menggunakan kunci pas atau kunci yang bisa digunakan di satu tipe kendaraan.

Sebelum busi dilepas, lubang tempat busi bersemayam harus dibersihkan terlebih dahulu. Cukup dengan kain bersih. Ketika membersihkan, cek kondisi penutup busi, apakah masih dalam kondisi baik atau tidak.

Bersihkan busi itu dengan minyak tanah. Setelah bersih, keringkan busi dengan saksama. Bersihkan elektroda masa dengan kikir pelat berukuran tipis. Ukur celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi.

Ukurlah celah busi sesuai ketentuan pabrik mobil. Jika celah busi tersebut terlalu renggang, tingkat pengapiannya akan kurang. Itu akan berdampak pada turunnya performa mesin dan meningkatnya pemakaian bahan bakar. Buntutnya, konsumsi bahan bakar semakin boros.

Ukuran busi yang ideal berkisar 0,8 mm-1,2 mm. Tetapi jika masih kurang yakin, tanyakan langsung ke bengkel langganan atau engine tuner terdekat. Beberapa model busi premium malah dirancang agar tidak bisa diubah ukuran gapnya.

Kebersihan busi harus dijaga secara teratur. Agar umur pemakaian busi lebih panjang, sebaiknya jarak 5 ribu km mulai diperhitungkan. Pada jarak segitu, kondisi busi mulai kotor. Bersihkan dengan tiupan angin atau sikat khusus bila perlu.

Namun, jika kondisi busi sudah terlalu buruk, jangan ragu mengganti dengan yang baru. Harga per busi berkisar Rp 20 ribu-Rp 100 ribu, bergantung dari jenis busi dan kendaraan.

Gunakan busi sesuai standar pabrik mobil. Penggunaan yang tidak sesuai tipe dan merek akan berakibat fatal pada percikan dan kinerja mesin. Yang perlu diingat, busi berharga mahal tidak selalu menjamin kecocokan dengan mesin mobil. Setiap mesin memiliki toleransi tertentu untuk spesifikasi busi yang digunakan.

Hal utama yang menjadi patokan umum memilih busi adalah heat range. Itu adalah tingkat angka yang mewakili seberapa panas busi tersebut ketika beroperasi dalam keadaan normal. Jika angka heat range cocok dengan karakter mesin kendaraan, busi akan bekerja optimal.

Busi yang terlalu panas akan menimbulkan gejala ngelitik yang bisa merusak mesin. Sebaliknya, jika busi terlalu dingin, terjadi banyak penimbunan deposit pada ruang bakar akibat gagalnya pengapian.

Perhatikan pula ukuran busi. Pastikan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. Terakhir, jangan lupa baca label kemasan busi. Beberapa merek menggunakan suppression resistor atau perangkat untuk meredam emisi akibat percikan api. Peredaman itu berfungsi saat proses ignition terjadi. Biasanya ditunjukkan dengan huruf R pada kode busi.

Spesifikasi Ban dan Kelayakan Ban

Untuk itu disetiap ban pasti terdapat kode berupa angka dan huruf, kode ini memiliki arti yang menunjukkan identitas atau karakter ban tersebut.

Oleh karena itu ada baiknya bila rider yang ingin mengganti ban mobil kesayangannya mengenali kode yang terdapat pada ban. Hal ini sangat penting juga untuk menghindari resiko kecelakaan yang disebabkan pecah ban dan juga akan sangat membantu untuk mendapatkan karakter ban yang bisa sesuai dengan kebutuhan mobil.

1.   Ukuran Ban
Misalnya Kode 185/55 R15 85V, Kode ini berarti :  
  • 185 = Informasi kelebaran ban (ukuran mm)
  • 55 = Informasi Profil Ban, yang diukur berdasarkan perbandingan (Rasio) antara lebar dengan ketinggian ban
  • R = Menunjukkan konstruksi ban ini adalah Radial
  • 15 = Menunjukkan Ukuran Diameter Velg (satuan Inci)
  • 82 = Load Index (Kode Beban Maksimum)
2.  Max load
Misalnya Max Load 475 Kg (1047 lbs)
Tulisan ini menjelaskan beban maksimal yang dapat ditanggung ban, tiap ban memiliki max load yang berbeda karena ukurannya. Ini merupakan arti dari kode load index pada ban.

3.  Maximum Pressure
Misal 300 Kpa (44 Psi) Mas Press, Kode ini adalah informasi tekanan angin standar pada ban yang ditentukan oleh pabrikan.

4.  Kode Produksi
Misalnya ada Kode 2707, angka 2 digit dibelakang itu menunjukkan tahun produksinya itu adalah tahun 2007, sedangkan 2 digit dari depan itu menunjukkan minggu produksi ban tersebut. Kode Produksi sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu, karena ini mampu menunjukkan umur ban. Jadi, meskipun sebuah ban masih baru (belum dipakai) tetapi bila usianya sudah tua maka elastisiasnya akan berkurang sehingga mengurangi daya tahannya. Bisa cepat pecah ban tuh. 3 tahun adalah usia maximum ban untuk masih dapat digunaka; tidak peduli seberapa bagus kodisinya.

5.  Rotation
Kode yang menunjukkan arah perputaran / rotasi ban untuk pemasangan. Akan tetapi tidak semua ban memiliki kode ini.

6.  Manufactured
Menunjukkan merk dan dimana ban tersebut dibuat.

7.  Plies
Menunjukkan konstruksi ban dan bahan yang digunakan.

8.  Tubeless / Tube Type
Informasi jenis ban tersebut adalah Tubeless (Tanpa Ban Dalam), sedangkan Tube Type berarti menanakan bantersebut adalah jenis yang membutuhkan ban dalam.

9.  Tread indicator
Kode ini untuk menunjukkan batas keausan tapak ban yang dianjurkan, biasanya ditandai dengan gambar segitiga.

10. Tire Grade
Ditentukan berdasarkan Uniform Tire Quality Grading System, Ada 3 faktor penentunya :
  • Treadwear : Semakin besar nilainya, menunjukkan kompon ban berkarakter keras yang berarti umur pakainya juga lebih panjang, karena tapaknya tidak mudah cepat aus. Sebaliknya jika treadwear-nya kecil, berarti kompon ban berkarakter lunak, biasanya ban seperti ini dibuat untuk pemakaian balap dan kecepatan tinggi, namun tapaknya lebih cepat aus.
  • Traction : Indikator daya cengkeram ban
  • Temperature : Indikator kemampuan temperature / suhu ban
Dengan demikian kita mengetahui apakah ban yang kita pakai apakah asih layak jalan atau tidak karna salah satu komponen ini bagian yang fital dalam berkendara

Macam - Macam pengapian pada kendaraan bermotor

Sistem pengapian pada kendaraan itu sendiri dikenal ada 2 jenis berdasarkan parts pengatur dan pemicu pengapiannya, yaitu :

1. Pengapian Sistem Platina (Konvensional)
Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur dan memicu terjadinya pengapian yang kemudian akan tersalurkan ke koil agar busi mampu memercikan api untuk membakar BBM dengan sempurna sesuai putaran mesin.

Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer koil, sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar kumparan sekunder. Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik secara otomatis akan terputus. Piranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.
Jadi platina dalam sistem pengapian standar kendaraan adalah kontak poin (contact point) yang berfungsi sebagai penyulut (trigger) koil, Sehingga mesin dapat menyala dengan baik dengan tenaga yang maksimal.
2. Pengapian Sistem CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Pengapian dengan sistem ini lebih ke arah pengapian yang diatur secara elektrik oleh satu part yang dinamakan CDI (Capacitor Discharge Ignition).

Parts CDI secara umum adalah sebuah alat yang mampu mengatur dan menghasilkan energi listrik yang sangat baik di seluruh rentang putaran mesin (RPM), mulai dari putaran rendah pada saat start sampai sangat tinggi pada saat kendaraan dipacu sangat kencang.

Jadi kurang lebih CDI ini mempunyai tugas yang sama halnya seperti platina, tetapi CDI bekerja dengan modul komponen elektrik yang menjadikannya lebih tahan lama dari Platina, karena tidak akan mengalami keausan.

Cara Merawat Sepeda Motor

Di jaman era berkendara saat ini, butulah perawatan untuk kendaraan tercinta kita, walaupun terkadang kita sering mengabaikannya, oleh sebab itu saya memberi tips n trik merawat sepeda motor anda:

Cek Kondisi Oli
Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti setang seher, seher, dan ring seher, kruk as serta noken as atau setang klep. Oleh karena itu, jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara periodik dan gunakan merek oli sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Cek Kondisi Aki
Jangan dibiarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan air aki pada pagi hari
Selain itu, jika baterei atau accu tersebut sudah melemah secepatnya diganti, sebab jika dipaksakan selain kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih), korosi tersebut akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya.
Oleh karena itu, jika terjadi hal itu arus listrik yang dihantarkan baterei atau accu tidak sempurna dan bisa menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan, jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter, jangan dipaksakan dengan mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya. Sebab, bisa merusak gigi transmisi.

Periksa Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalau lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?

Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Jika sudah cukup umur dan sudah terlihat ada retakan dan pengerasan pada kabel tersebut, maka sebaiknya diganti. Juga perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran satu mesin kendaraan.
Perhatikan Selang Bensin
Komponen lainnya yang perlu diperhatikan selang bensin ke karburator. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis yang mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Yang pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.
Panaskan Mesin Paling Lama 2 Menit
Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit. Ini supaya sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan, karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu pastinya jadi buang-buang bensin.

Periksa Tekanan Angin Ban
Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak selain itu daya cengkraman ban dengan aspal lebih sedikit, hal ini bisa mengakibatkan kecelakaan

Gunakan Sparepart Asli
Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi daya tahan kurang. selamat merawat motor. Jika langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar, motor kesayangan Anda senantiasa tampil prima

Selasa, 15 Maret 2011

The important people


Robby - yusuf - riffi - intel
@boedoet

Rabu, 09 Maret 2011